MENENTUKAN TITIK EKUIVALEN PADA TITRASI ASAM BASA
Ada
dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa :
1. Memakai pH meter untuk memonitor
perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan
volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi
tersebut adalah “titik ekuivalent”.
2. Memakai indicator asam basa.Indikator
ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan.Indikator ini akan
berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita
hentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih
disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat
praktis.
Indikator yang dipakai dalam titrasi
asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH.Penambahan
indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga
tetes.
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi
maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal
ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan
titrasi yang akan dilakukan.
Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan
cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.
Dari kumpulan reaksi kimia yang dikenal
relatif sedikit yang dapat digunakan sebagai dasar untuk titrasi, suatu reaksi
memenuhi persyaratan berikut sebelum digunakan.
1. Reaksi harus berjalan sesuai dengan
suatu persamaan reaksi tertentu. Tidak boleh ada reaksi samping.
2. Reaksi harus berjalan sampai boleh
dikatakan lengkap pada titik ekivalensi. Dengan kata lain, tetapan keseimbangan
reaksi harus sangat besar.
3. Beberapa metode harus tersedia untuk
menetapkan kapan titik ekivalensi tercapai. Suatu inidikator haruslah tersedia
atau beberapa metode secara instrumen dapat digunakan untuk memberitahu
analisis kapan penambahan titran dihentikan.
4. Reaksi berjalan cepat (dalam beberapa
menit saja).
(Underwood, 1999: 142).
No comments:
Post a Comment