Thursday, August 14, 2014

BIODIESEL

BIODIESEL


Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang mirip dengan konvensional atau fosil diesel. Biodiesel dapat diproduksi dari minyak minyak nabati, minyak hewani / lemak, lemak dan limbah memasak lurus. Proses yang digunakan untuk mengkonversi minyak ini untuk Biodiesel disebut transesterifikasi. Proses ini dijelaskan lebih rinci di bawah. Kemungkinan sumber terbesar minyak yang cocok berasal dari tanaman minyak seperti rapeseed, kelapa sawit atau kacang kedelai. . Beberapa tanaman yang potensial untuk bahan baku biodiesel dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Beberapa tanaman penghasil minyak di Indonesia
Nama lain
Nama Indonesia
Nama lain(daerah)
Elaeis guineensis
Kelapa sawit
Sawit, kelapa sawit
Ricinus communis
Jarak(kastroli)
Kaliki, jarang(Lampung)
Jatropha curcas
Jarak pagar
-
Ceiba pentandra
Kapok
Randu(Sunda, Jawa)
Chalopyllum inophyllum
Nyamplung
Nyamplung
Ximena americana
Bidaro
Bidaro

Agar dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar, biodiesel harus mempunyai kemiripan sifat fisik dan kimia dengan minyak solar. Salah satu sifat fisik yang penting adalah viskositas. Sebenarnya, minyak lemak nabati sendiri dapat dijadikan bahan bakar, namun, viskositasnya terlalu tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk dijadikan bahan bakar mesin diesel. Perbandingan sifat fisik dan kimia biodiesel dengan minyak solar disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 perbandingan sifat fisik dan kimia biodiesel dan solar

Sifat fisik/kimia
biodiesel
Solar
komposisi
Ester alkil
Hidrokarbon
Densitas, g/ml
0,8624
0,8750
Viskositas, cSt
5,55
4,6
Titik kilat,
172
98
Angka setana
Energi yang dihasilkan
62,4
40,1 MJ/kg
53
45,3 MJ/Kg

Sunday, August 10, 2014

BENZEN

BENZEN


Benzen merupakan senyawa aromatik paling sederhana yang pertama kali diisolasi oleh Michael Faraday pada tahun 1825 dari residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di London. Benzen merupakan suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat nonpolar, tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik, seperti : dietil eter, karbon tetraklorida (CCl4), dan heksan.
Benzen digunakan sebagai pelarut, sifat benzen yang lain yaitu membentuk azeotrof dengan air Azeotrof adalah campuran yang tersuling pada susunan konstan terdiri dari 91% benzen, 9% air dan mendidih pada suhu 69,4oC. Senyawa yang larut dengan benzen mudah dikeringkan dengan menyuling azeotrof itu. Kegunaan benzen selain sebagai pelarut juga digunakan untuk pembuatan nitrobenzen teluensilena, dan lain-lain.
Molekul benzen berstruktur datar dan keenam atom C membentuk heksagol beraturan (segi enam beraturan) masing-masing atom C baru menggunakan 3 elektron valensi untuk mengadakan ikatan. Seperti diketahui orbital yang lain di atas atau di bawah bidang cincin benzen dan orbital ini ditempati oleh suatu elektron. Seperti pada radikal alil (CH2=CHCH2CH=CH2).
Struktur benzen :
Benzen agak bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker oleh karena itu penggunaan dalam laboratorium hanya bila diperlukan saja, dalam hal ini toluen dapat digunakan sebagai pengganti. Benzen dapat dibuat dari gas batu bara dan eter, tidak bisa dioksidasi dengan permanganat biasa yang disebabkan karena benzen adalah senyawa aromatik yang paling sederhana, tidak dapat menghilangkan warna air brom, biarpun dalam mengadisi 6 atom klor atau brom.
   Cara pembuatan benzen :
1.      Memanaskan kalsium benzoat bersama kalsium hidroksida
(C6H5COO)2Ca + Ca(OH)2             2C6H6 + CaCO3
2.    Dehidrogenasi berkatalis dari alkana-alkana yang mempunyai rantai tak bercabang 6 atom C
C6H14 + C6H12 + H2              3H2 + C6H6
3.    Memanaskan etuna pada suhu 100oC – 750oC
3C2H2              C6H6
Sifat-sifat benzen :
1.    Berwujud cair, berwarna kuning.
2.    Mudah menguap dan terbakar.
3.    Berbau harum.
4.    Berat jenis 0,87 g/mL.
5.    Berat molekul 78,1 g/mol.
6.    Larut dalam eter, etanol, dan pelarut organik lainnya.
7.    Tahan terhadap oksidasi, pada oksidasi sempurna terbentuk CO2 dan H2O.

8.    Berbahaya jika mengenai kulit mata.

STP(Segmentation, Targeting & Positioning)

 STP
Segmentation, Targeting & Positioning 

Segementasi adalah pembagian kelompok pemasaran(menargetkan pengelompokan pasar berdasarkan kebutuhan konsumen) berdasarkan peningkatan kebutuhan  produk/barang  melingkupi selera dan kepuasan konsumen, segmentasi ini dibutuhkan karena dapat meningkatkan efektivitas.Setiap usaha kita tentu memiliki pangsa pasar yang berbeda/segmentasi yang berbeda.
Dalam menganalisa suatu model segmentasi yang tepat dibutuhkan :
1).Analisa yang kuat
2).Target jangka panjang
3).Pola Manajemen yang baik
Seperti contoh segemen pasar yang saya jalani yaitu KOPERASI dimana berorientasi terhadap segemen pasar dilinkungan mahasiswa.Dimana segementasi ini ada  karena terjadi  peningkatan kebutuhan produk/barang dilingkungan kampus, sehingga terbentuklah KOPERASI yang mana dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dilingkungan kampus, target utama konsumen adalah mahasiswa.

Target adalah upaya untuk mencapai keinginan/tujuan dari suatu usaha dan mengetahui keadaan pasar sehingga sasaran yang dituju tidak salah.Tentu setiap kita menentukan target usaha masing-masing, tidak banyak dari kita juga gagal menargetkan.Seperti yang sudah kita ketahui bahwa yang bisa melihat pangsa pasar dia yang akan menempati urutan pertama.
Beberapa aspek untuk mencapai target sukses:
1).Membuat perencanaan yang tersusun
2).Melihat pangsa pasar
3).Pembukuan yang baik
Target utama usaha yang saya jalani adalah memberikan pelayanan dan produk/barang yang baik terhadap konsumen sehingga mendapatkan keuntungan besar dimana target utama konsumen adalah mahasiswa.

Penempatan dimana berguna untuk menempatkan usaha yang kita jalani secara tepat sehingga pangsa pasar akan membidik konsumen kepada usaha kita, sehingga penempatan yang baik akan mendatangkan konsumen ini ada karena peningkatan kebutuhan konsumen.Seperti usaha yang saya jalani menempatkan pada mahasiswa sebagai konsumen dimana memnuhi kebutuhan mahasiswa.Sehingga tidak ada pilihan untuk membeli barang di KOPERASI, selain harga terjangkau kualitas dijamin oke.




Saturday, August 9, 2014

Heat Exchanger

Heat Exchanger

Heat Exchanger adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah
temperatur dan fasa suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Di dalam dunia industri peran dari heat exchanger sangat penting. Misal dalam industri pembangkit tenaga listrik, heat exchanger berperan dalam peningkatan efisiensi sistem.
Contohnya adalah ekonomizer, yaitu alat penukar kalor yang berfungsi memanaskan feed water sebelum masuk ke boiler menggunakan panas dari exhaust gas (gas buang). Selain itu heat exchanger juga merupakan komponen utama dalam sistem mesin pendingin, yaitu berupa evaporator dan condenser.
Dalam perkembangannya heat exchanger mengalami transformasi bentuk yang bertujuan meningkatkan efisiensi sesuai dengan fungsi kerjanya. Bentuk heat exchanger yang sering digunakan ialah shell and tube. Dengan berbagai pertimbangan  bentuk  ini  dinilai  memiliki  banyak  keuntungan  baik  dari  segi fabrikasi, biaya, hingga untuk kerja.

Heat exchanger merupakan media vital didalam dunia industri.Dalam shell & tube heat exchanger ini juga berisi tentang kaitan tema ini dalam dunia industri diamana hal ini direncanakan sebuah heat exchanger model shell and tube sederhana namun tetap mengacu pada kaidah desain yang ada. Sehingga didapat keuntungan  sebagai  metode  pembelajaran  mengenai  proses  desain,  mekanisme kerja, hingga unjuk kerja heat exchanger.

Heat exchanger aplications

Aplikasi HE(Heat exchanger aplications)
Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti:
1). pabrik kimia maupun petrokimia,
2). industri gas alam,
3). Creogenic Air (O2 dan N2 teknis)

4). refrigerasi


EQUIPMENT SPECIFICATIONS


Equipment Specifications


The following is a list of all pieces of equipment and their specifications for the shell-and-tube heat exchanger.


1)    Shell-and-Tube Heat Exchanger
·         Shell
Material:                                 Carbon Steel
Length:                                  6.25 ft
Inside Diameter:                   6.0 in
Outside Diameter:                6.60 in
Incoming pipe diameter:     3/4 in, Schedule 40 stainless steel
Outlet pipe diameter:           1 1/4 in, Schedule 40 stainless steel
·         Tubes
Number of Tubes:                28
Number of Passes:              2, U-bend configuration
Material:                                 Copper, Schedule 40
Length:                                  6.0 ft
Inside Diameter:                   5/8 in
Outside Diameter:                3/4 in
Pitch:                                      7/8 in, Triangular pitch
Incoming pipe diameter:     1 1/4 in, Schedule 40 stainless steel
Outlet pipe diameter:           1 1/4 in, Schedule 40 stainless steel
·         Baffling
Number of Baffles:              2
Baffle spacing:                     30 5/8 in from tube side
                                                50 3/4 in from tube side
·         Holding Tank

2)    Pump
Manufactured by:                 Worthington Pump Incorporated
Model:                                    Worthington D520
Size:                                       1.2X1X5
Impeller Diameter:                5.25 in
Operating Pressure:                        21 psi
Incoming pipe diameter:     1 1/2 in, Schedule 40 stainless steel
Outlet pipe diameter:           1 1/4 in, Schedule 40 stainless steel

3)    Double Pipe Heat Exchanger
Material:                                 Schedule 40 stainless steel
Length:                                  14 ft
Inside Pipe Diameter:          1 1/4 in
Outside Pipe Diameter:       2 1/2 in

4)    Valves
·         Gate Valves
Manufactured by:                 Stockham
·         Ball Valves
Manufactured by:                 Watts Regulator
·         Computer Controlled Valves
Manufactured by:                 Honeywell
Model:                                    Modulating Valve Actuator ML7984
Operating Temperature:      0 to 55°C
Tube Valve Discharge
Coefficient:               29.3
Shell Valve Discharge
Coefficient:               11.7
P (for shell-and-tube):         5.0
I (for shell-and-tube):           2.0
D (for shell-and-tube):         0.000

5)    Flow meters
Manufactured by:                 Brooks Instruments
Model:                                    MT 3810
Accuracy:                              ±5% full scale from 100% to 10% of scale reading
Repeatability:                        0.25% full scale
Operating Temperature:      -29 to 215°C
Flow Range:                         3.52 to 35.2 gpm for shell side flow meter
                                                8.80 to 88.0 gpm for tube side flow meter

6)    Thermocouples
Manufactured by:                 Omega
Model:                                    Type T
Range:                                   -60 to 100°C
Accuracy:                              1.0°C or 0.75% above 0°C (whichever is greater)
1.0°C or 1.5% below 0°C (whichever is greater)

7)    Low Pressure Steam
Pressure:                               15 psi
Temperature:                        100°C

8)    Computer
Manufactured by:                 Dell Systems
Operating System:               Windows NT

Software:                               Opto-22 electronics and computer based software, Version R3.16.  Copyright 1996-2000 Opto-22.