BENZEN
Benzen merupakan senyawa aromatik paling
sederhana yang pertama kali diisolasi oleh Michael Faraday pada tahun 1825 dari
residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di London. Benzen merupakan
suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat nonpolar, tidak larut dalam air
tapi larut dalam pelarut organik, seperti : dietil eter, karbon tetraklorida
(CCl4), dan heksan.
Benzen digunakan
sebagai pelarut, sifat benzen yang lain yaitu membentuk azeotrof dengan air Azeotrof adalah campuran yang tersuling
pada susunan konstan terdiri dari 91% benzen, 9% air dan mendidih pada suhu
69,4oC. Senyawa yang
larut dengan benzen mudah dikeringkan dengan menyuling azeotrof itu. Kegunaan
benzen selain sebagai pelarut juga digunakan untuk pembuatan nitrobenzen
teluensilena, dan lain-lain.
Molekul benzen
berstruktur datar dan keenam atom C membentuk heksagol beraturan (segi enam
beraturan) masing-masing atom C baru menggunakan 3 elektron valensi untuk
mengadakan ikatan. Seperti diketahui orbital yang lain di atas atau di bawah
bidang cincin benzen dan orbital ini ditempati oleh suatu elektron. Seperti
pada radikal alil (CH2=CHCH2CH=CH2).
Struktur benzen :
Benzen agak bersifat
karsinogenik atau menyebabkan kanker
oleh karena itu penggunaan dalam laboratorium hanya bila diperlukan saja, dalam
hal ini toluen dapat digunakan sebagai pengganti. Benzen dapat dibuat dari gas
batu bara dan eter, tidak bisa dioksidasi dengan permanganat biasa yang
disebabkan karena benzen adalah senyawa aromatik yang paling sederhana, tidak
dapat menghilangkan warna air brom, biarpun dalam mengadisi 6 atom klor atau
brom.
Cara pembuatan benzen :
1. Memanaskan kalsium
benzoat bersama kalsium hidroksida
(C6H5COO)2Ca
+ Ca(OH)2
2C6H6 + CaCO3
2. Dehidrogenasi
berkatalis dari alkana-alkana yang mempunyai rantai tak bercabang 6 atom C
C6H14 +
C6H12 + H2 3H2 + C6H6
3. Memanaskan etuna pada
suhu 100oC – 750oC
3C2H2
C6H6
Sifat-sifat benzen :
1. Berwujud cair,
berwarna kuning.
2. Mudah menguap dan
terbakar.
3. Berbau harum.
4. Berat jenis 0,87 g/mL.
5. Berat molekul 78,1
g/mol.
6. Larut dalam eter,
etanol, dan pelarut organik lainnya.
7. Tahan terhadap
oksidasi, pada oksidasi sempurna terbentuk CO2 dan H2O.
8. Berbahaya jika
mengenai kulit mata.